sunyiku mengasap dupa
adalah mantra rindu
yang diam dalam harapan
dan riuh dalam doa
mencium hening rembulan
kala purnama di wajahmu
tembang-tembang lirih asmaradana
menarilah
bernyanyilah
dan biarkan selendang itu
mengikat leher jenjangmu
sampai perjumpaan
mengakhiri cerita malamku
Selasa, 03 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ah,.. kurapal mantra dari kitabmu. datanglah. datanglah ajak aku bercumbu. mantra,.. mantra,.. habisi aku.
BalasHapuskowe napa nulis puisi barang. sembahyang,.. sembahyang,.. ngawur di tutukke wae.
BalasHapusmatur nuwun, ndu
BalasHapusSATU KATA UNTUKMU:M A N I S
BalasHapusM A N I S
BalasHapuswaduh.. koq manis? kaya panggilan kucing aja... suwun
BalasHapussoalnya g da kata-kata lagi yang bisa mewakilkan dari dirimu,M A N I S
BalasHapuskirimkan mantra rindu itu padaku,agar aku bisa membawamu ke dalam pelukanku..........
BalasHapusmantra rindumu telah membuatku gila...
BalasHapuswaduh...jangan Gila dooonk..
BalasHapuskamu siapa toh?
memeng aku sudah gila????????????????????????????
BalasHapusaku juga dulu pernah gila he.he
BalasHapusaku memeang sudah gila?????????gila karna mu.......................senyummu
BalasHapusaku gila karenamu
BalasHapusaku gila karena senyummu
BalasHapuspa pernah melihat aku tersenyum? he.he. makasih atas hiperbolnya
BalasHapus